GuidePedia

1
Rumah Singgah Mbojo atau yang di singkat RSM Bali adalah sebuah rumah singgah yang diperuntukan bagi warga Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang terletak di dekat RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Lokasi RSM Bali memang sengaja diposisikan berdekatan dengan RSUP Sanglah, sebab peruntukan utama RSM Bali adalah sebagai tempat persinggahan bagi paseian dan keluarga pasien yang melakukan pengobatan lanjutan/rujukan di RSUP Sanglah, Denpasar.

Sejarah adanya RSM Bali bermula dari adanya keprihatinan Rukun Keluarga Bima Dompu (RKBD) Denpasar terhadap kondisi pasien rujukan asal Bima dan Dompu yang menjalani pengobatan lanjutan di RSUP Sanglah, Denpasar. Pengurus RKBD Denpasar kerap menemui pasien dan keluarga terkatung-katung di emperan RSUP Sanglah. Kondisi tersebut terjadi oleh karena pasien merasa asing dengan tempat yang baru di datangi.

Contoh kasus pada tahun 2008, pengurus RKBD Denpasar pernah menjumpai seorang pasien asal Desa Pela, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima yang tidur di halaman RSUP Sanglah selama tiga hari. Kejadian tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Pertama, pasien dan keluarga yang mengantar kebingungan dalam hal melaporkan diri di bagian administrasi RSUP sanglah terkait surat rujukan dari Rumah Sakit asal. Bingung karena keadaan RSUP Sanglah yang cukup besar dan ramai sehingga enggan untuk bertanya.

Kedua, keadaan pasein yang kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu membuat mereka tidak sanggup menyewa penginapan yang cukup mahal di sekitar wilayah Sanglah, Denpasar. Beigitu datang dan ketika tidak langsung mendapatkan kamar perawatan, mereka memilih tidur di halaman rumah sakit.

Ketiga, pasien dan keluarga pasien asal Mbojo mayoritas beragama Islam, mereka berfikir Denpasar merupakan kota minoritas muslim sehingga mereka kesulitan mencari rumah makan muslim. Mereka juga kebingungan mencari tempat ibadah. Mereka biasanya bertahan beberapa hari dengan bekal ikan kering yang dibawa dari kampung di halaman rumah sakit.

Berangkat dari berbagai permasalahan di atas, pada tahun 2011, RKBD Denpasar memberanikan diri mengontrak 5 kamar kos-kosan di dekat RSUP Sanglah. Tahun 2013 bertambah lagi menjadi 10 kamar. Tahun 2014 kembali 5 kamar. Keadaan ini dipengaruhi oleh jumlah dana yang dihimpun oleh RKBD Denpasar. Selama ini baru Pemerintah Kota Bima yang memberikan bantuan rutin untuk mengontrak kamar.

Tingkat hunian Rumah Singga Mbojo (RSM) Bali cukup tinggi. Setiap bulan pasien baru yang datang rata-rata mencapai 10 hingga 15 pasien. Sedangkan lama menginap sangat tergantung dari kondisi penyakit yang diderita oleh pasien. Kebanyakan pasien yang dirujuk di RSUP Sanglah adalah mereka yang menderita penyakit yang cukup kronis yang sudah tidak mampu lagi ditangani oleh rumah sakit daerah asal. Kebanyakan penderita tomur dan kangker serta penyakit dalam lainnya.

Pasien dan keluarga pasien yang menghuni RSM Bali bisa berbulan-bulan, bahkan ada yang menahun oleh karena kronisnya penyakit yang dialami. Oleh karena keterbatasan dana yang dihimpun oleh RKBD Denpasar, yang hingga kini hanya mampu mengontrak 5 kamar, maka terpaksa satu kamar dihuni hingga 5 pasien ditambah keluarga yang mengantar. Karena keterbatasan ini pula terpaksa teras kamar pun dijadikan tempat tidur sekaligus dapur. Keadaan seperti ini memang sangat tidak ideal.

Posting Komentar

  1. Selamat siang Admin,

    Apakah saya bisa mendapatkan nomor kontak pengelola Rumah Singgah Mbojo?
    Terima kasih

    BalasHapus

 
Top